Sabtu, 08 Juni 2013

22.02 - No comments

Tinjauan Pustaka Pengukuran (Fisika)

TINJAUAN PUSTAKA
            Pengukuran atau mengukur adalah suatu kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang ditetapkan sebagai satuan. Jangka sorong adalah salah satu alat untuk mengukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,01 cm (Sisyanto,2012). Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala panjang yang  disebut skala utama, sedang pada rahang sorong terdapat skala panjang yang disebut skala vernier atau nonius. Skala nonius terdiri dari 10 bagian yang panjangnya 9mm. Dengan demikian, tiap skala nonius memiliki panjang 0,9mm. Selisih satu skala utama dengan satu skala nonius sama dengan 1mm – 0,9mm = 0,1mm. Selisih sebesar 0,1mm inilah yang disebut ketelitian jangka sorong (Foster, 2004). Contoh penggunaan jangka sorong yaitu pada pengukuran indeks telur dengan mengukur panjang dan lebar diameter telur.
Bentuk telur dinyatakan dengan Indeks Telur, yaitu perbandingan antara diameter lebar dan diameter panjang telur. Nilai Indeks Telur bervariasi.    Bobot telur yang ditetaskan dan indeks bentuk telur dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok (Wardiny, 2002). Paimin dalam Wardiny (2002) menyatakan bahwa, nilai indeks bentuk telur sebenarnya berpengaruh pada daya tetas. Hasil penelitian membuktikan bahwa telur yang bulat oval, telur dengan indeks bentuk telur 75% dapat menetas jingga 70 – 75%, sedangkan telur yang bentuknya lebih bulat atau terlalu panjang (lonjong) daya tetas hanya mencapai 30 – 35%. Hal ini disebabkan karena isi dari bagian telur tidak seimbang. Haugh Unit yaitu hubungan antara tebal atau tinggi albumen dengan keseluruhan bobot telur, merupakan dasar pengukuran indeks mutu telur (Mampioper dkk, 2008).

Pemanenan telur dilakukan dengan tenang (tidak tergesa-gesa) dengan memasukkan telur pada egg tray. Bila telah selesai, segera bawa keluar dari kandang untuk mengurangi kontaminasi dengan kotoran itik di dalam kandang. Dalam penanganan telur yang baru keluar dari tubuh itik, hal yang harus diperhatikan adalah lamanya telur dalam sarang atau lantai kandang. Makin lama telur berada dalam sangkar apalagi di lantai kandang, makin besar kemungkinan telur tercemar bakteri. Jadi, sebaiknya telur diambil atau dipanen secepatnya (Supriyadi, 2011). Kebutuhan masyarakat akan telur setiap tahun mengalami peningkatan. Telur yang dihasilkan setiap hari cukup disimpan di rak telur dengan posisi penyimpanan telur yang benar (bagian yang runcing di bawah) dan disimpan pada suhu yang tidak lembab dapat mempertahankan masa penyimpanan telur sebelum dijual pada pedagang besar yang kemudian menjual telur tersebut kepada konsumen (Mappigau dan Esso, 2011).

0 komentar:

Posting Komentar